John Dewey: Filsuf dan Pendidik Amerika yang Merevolusi Pendidikan
John Dewey (1859-1952) adalah seorang filsuf dan pendidik Amerika yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan teori pendidikan. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh utama dalam gerakan pendidikan progresif dan experiential learning. Dewey percaya bahwa pendidikan harus berfokus pada pengalaman dan partisipasi aktif siswa dalam proses belajar, bukan hanya pada penghafalan teori dan konsep.
Latar Belakang
John Dewey lahir pada 20 Oktober 1859 di Burlington, Vermont, Amerika Serikat. Ayahnya, Archibald Sprague Dewey, adalah seorang pemilik toko dan ibunya, Lucina Artemisia Rich, adalah seorang ibu rumah tangga. Dewey memiliki tiga saudara laki-laki dan satu saudara perempuan. Keluarga Dewey pindah ke Burlington, Vermont, ketika John berusia enam tahun.
Dewey menempuh pendidikan di University of Vermont, lalu melanjutkan studi di Johns Hopkins University, Baltimore, Maryland. Di sana, ia bergabung dengan Department of Philosophy dan menjadi salah satu murid favorit Professor George Sylvester Morris. Pada tahun 1884, Dewey menerima gelar Ph.D. dalam bidang filsafat dari Johns Hopkins University.
Teori Pendidikan
Dewey memiliki pengaruh besar dalam perkembangan teori pendidikan, khususnya dalam gerakan pendidikan progresif. Ia percaya bahwa pendidikan harus berfokus pada pengalaman dan partisipasi aktif siswa dalam proses belajar. Menurut Dewey, siswa harus terlibat secara langsung dalam kegiatan belajar dan mengalami sendiri proses belajar, bukan hanya menerima informasi secara pasif.
Dewey juga menekankan pentingnya eksperimen dan pengalaman dalam proses belajar. Ia percaya bahwa siswa harus diberikan kesempatan untuk mencoba dan mengalami sendiri konsep-konsep yang dipelajari. Dengan cara ini, siswa dapat memahami konsep-konsep tersebut dengan lebih baik dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Experiential Learning
Dewey adalah salah satu tokoh utama dalam gerakan experiential learning, yang menekankan pentingnya pengalaman dalam proses belajar. Menurut Dewey, experiential learning adalah proses belajar yang melibatkan pengalaman langsung dengan objek atau situasi yang dipelajari. Dalam experiential learning, siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan belajar dan mengalami sendiri proses belajar.
Dewey percaya bahwa experiential learning memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
- Meningkatkan motivasi: Experiential learning dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, karena siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan belajar.
- Meningkatkan pemahaman: Experiential learning dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep-konsep yang dipelajari, karena siswa mengalami sendiri proses belajar.
- Meningkatkan keterampilan: Experiential learning dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menerapkan konsep-konsep yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Pengaruh
Dewey memiliki pengaruh besar dalam perkembangan teori pendidikan dan gerakan pendidikan progresif. Ia adalah salah satu tokoh utama dalam gerakan experiential learning dan telah mempengaruhi banyak filsuf dan pendidik lainnya. Beberapa tokoh yang terpengaruh oleh Dewey antara lain:
-
- Maria Montessori: Montessori adalah seorang pendidik Italia yang terpengaruh oleh Dewey dan developed teori pendidikan Montessori.
- Rudolf Steiner: Steiner adalah seorang filsuf dan pendidik Austria yang terpengaruh oleh Dewey dan developed teori pendidikan Waldorf.
- Carl Rogers: Rogers adalah seorang psikolog Amerika yang terpengaruh oleh Dewey dan developed teori psikologi humanistik.
Kritik
Dewey juga menerima kritik dari beberapa tokoh, antara lain:
- Kritik tentang kurangnya struktur: Beberapa tokoh mengkritik Dewey karena kurangnya struktur dalam teori pendidikannya, yang dapat membuat siswa kehilangan arah.
- Kritik tentang kurangnya perhatian pada pengetahuan: Beberapa tokoh mengkritik Dewey karena kurangnya perhatian pada pengetahuan dalam teori pendidikannya, yang dapat membuat siswa kehilangan pengetahuan dasar.
Kesimpulan
John Dewey adalah seorang filsuf dan pendidik Amerika yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan teori pendidikan. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh utama dalam gerakan pendidikan progresif dan experiential learning. Dewey percaya bahwa pendidikan harus berfokus pada pengalaman dan partisipasi aktif siswa dalam proses belajar. Meskipun menerima kritik, teori pendidikan Dewey tetap memiliki pengaruh besar dalam perkembangan pendidikan modern.