Linus Pauling: Ahli Kimia yang Meneliti Struktur Molekul dan Memenangkan Dua Nobel
Linus Pauling adalah seorang ahli kimia Amerika yang terkenal karena penelitiannya tentang struktur molekul dan perannya dalam pengembangan teori orbital molekul. Namun, mungkin yang paling menonjol tentang Linus Pauling adalah bahwa dia adalah salah satu dari dua orang yang telah memenangkan dua Penghargaan Nobel berbeda. Artikel ini akan membahas tentang hidup dan karya Linus Pauling, serta perannya dalam pengembangan kimia modern.
Awal Kehidupan dan Pendidikan
Linus Carl Pauling lahir pada tanggal 28 Februari 1901 di Portland, Oregon, Amerika Serikat. Ayahnya, Herman Pauling, adalah seorang farmasis yang memiliki apotek sendiri, sedangkan ibunya, Lucy Isabelle Darling Pauling, adalah seorang ibu rumah tangga. Linus memiliki dua adik laki-laki, Paul dan Lucius, dan seorang adik perempuan, Francis.
Linus Pauling menunjukkan minat yang besar dalam kimia sejak usia dini. Saat berusia 14 tahun, dia memulai koleksi mineral dan mulai membaca buku-buku kimia. Pada tahun 1917, dia memasuki Oregon State University, di mana dia belajar kimia dan fisika. Setelah lulus pada tahun 1922, dia melanjutkan studi S2-nya di California Institute of Technology (Caltech), di mana dia dipandu oleh Profesor Roscoe Dickinson.
Karir Ilmiah
Pada tahun 1925, Linus Pauling menerima gelar Ph.D. dalam kimia dari Caltech. Setelah itu, dia menjadi asisten profesor di institusi yang sama dan mulai bekerja pada penelitian tentang struktur molekul. Pada tahun 1926, dia bergabung dengan universitas tersebut sebagai profesor dan memulai penelitian tentang kristal dan molekul.
Pada tahun 1928, Linus Pauling dianugerahi beasiswa oleh Rockefeller Foundation untuk melakukan penelitian di laboratorium-laboratorium Eropa. Di sana, dia belajar dengan beberapa ahli kimia terkemuka pada saat itu, termasuk Niels Bohr dan Erwin Schrödinger. Setelah kembali ke Caltech, dia mulai mengembangkan teori orbital molekul, yang kemudian menjadi salah satu kontribusi terbesarnya dalam kimia.
Teori Orbital Molekul
Teori orbital molekul yang dikembangkan oleh Linus Pauling adalah sebuah teori yang menjelaskan bagaimana elektron-elektron dalam molekul berinteraksi satu sama lain. Teori ini didasarkan pada idea bahwa molekul terdiri dari atom-atom yang berbagi elektron-elektron untuk membentuk ikatan kimia.
Linus Pauling mengembangkan teori ini dengan menggunakan kombinasi dari teori kuantum dan teori kimia klasik. Dia menunjukkan bahwa molekul dapat dibentuk dari atom-atom yang berbagi elektron-elektron dalam cara yang spesifik, sehingga membentuk ikatan kimia yang kuat.
Penghargaan Nobel
Pada tahun 1954, Linus Pauling dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Kimia karena "penelitiannya tentang struktur molekul dan penemuanannya tentang ikatan kimia". Penghargaan ini adalah pengakuan atas kontribusinya yang besar dalam pengembangan kimia modern.
Namun, apa yang membuat Linus Pauling menjadi salah satu tokoh paling unik dalam sejarah ilmiah adalah bahwa dia juga menjadi penerima Penghargaan Nobel dalam Perdamaian pada tahun 1962. Penghargaan ini diberikan kepadanya karena usahanya dalam mendorong larangan uji coba nuklir dan mengurangi ketegangan antara negara-negara.
Peran dalam Perdamaian
Pada tahun 1950-an, Linus Pauling mulai semakin sadar akan ancaman nuklir yang dihadapi oleh dunia. Dia menjadi salah satu pendiri organisasi anti-nuklir, Committee for a Sane Nuclear Policy (SANE), yang bertujuan untuk mendorong pemerintah untuk mengurangi ketegangan nuklir.
Pada tahun 1958, Linus Pauling menulis sebuah buku yang berjudul "No More War!", yang didalamnya dia menyerukan permintaan untuk menghentikan uji coba nuklir dan mengurangi ketegangan antara negara-negara. Buku ini menjadi terlaris dan membantu meningkatkan kesadaran tentang ancaman nuklir.
Warisan
Linus Pauling meninggal pada tanggal 19 Agustus 1994, pada usia 93 tahun. Namun, warisannya terus hidup dalam bidang kimia dan perdamaian. Teori orbital molekul yang dikembangkannya tetap menjadi salah satu teori dasar dalam kimia, dan upayanya dalam mendorong perdamaian nuklir telah membantu mengurangi ketegangan antara negara-negara.
Pada tahun 2001, Linus Pauling dipilih sebagai salah satu dari "100 Tokoh Paling Berpengaruh Abad 20" oleh majalah Time. Pengakuan ini adalah pengakuan atas kontribusinya yang besar dalam pengembangan kimia modern dan perdamaian dunia.
Kesimpulan
Linus Pauling adalah seorang ahli kimia yang luar biasa yang telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan kimia modern. Teori orbital molekul yang dikembangkannya tetap menjadi salah satu teori dasar dalam kimia, dan upayanya dalam mendorong perdamaian nuklir telah membantu mengurangi ketegangan antara negara-negara. Warisannya terus hidup dalam bidang kimia dan perdamaian, dan dia akan selalu diingat sebagai salah satu tokoh paling unik dalam sejarah ilmiah.