Penghapusan UN: Mengurangi Stres Siswa atau Menghilangkan Ukuran Prestasi?
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui penilaian prestasi akademik siswa, termasuk Ujian Nasional (UN). Namun, beberapa tahun terakhir ini terjadi perdebatan tentang penghapusan UN karena dianggap menimbulkan stres pada siswa. Apakah penghapusan UN dapat mengurangi stres siswa atau justru menghilangkan ukuran prestasi?
Sejarah Ujian Nasional
Ujian Nasional (UN) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999 sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. UN digunakan sebagai alat untuk menilai prestasi akademik siswa dan memotivasi mereka untuk belajar lebih giat. Namun, sepanjang tahun, UN juga telah menuai kritik dari berbagai pihak, baik dari kalangan pendidik, siswa, maupun masyarakat umum.
Argumen Mendukung Penghapusan UN
Beberapa argumen mendukung penghapusan UN adalah:
- Mengurangi stres siswa: UN seringkali dianggap sebagai penyebab stres pada siswa, terutama karena tekanan untuk mencapai nilai yang tinggi. Dengan penghapusan UN, siswa dapat merasa lebih santai dan tidak lagi merasa tertekan.
- Menghilangkan praktik kecurangan: UN seringkali dianggap sebagai ajang kecurangan, baik dari pihak siswa maupun pihak sekolah. Dengan penghapusan UN, praktik kecurangan dapat dihilangkan.
- Meningkatkan kualitas pendidikan: Penghapusan UN dapat memungkinkan sekolah untuk fokus pada peningkatan kualitas pendidikan, bukan hanya pada persiapan UN.
Argumen Menentang Penghapusan UN
Namun, ada juga beberapa argumen menentang penghapusan UN, yaitu:
- Menghilangkan ukuran prestasi: UN dapat digunakan sebagai alat untuk menilai prestasi akademik siswa. Dengan penghapusan UN, tidak ada ukuran yang jelas untuk menilai prestasi siswa.
- Mengurangi motivasi siswa: UN dapat digunakan sebagai motivasi untuk siswa untuk belajar lebih giat. Dengan penghapusan UN, motivasi siswa dapat berkurang.
- Mengganggu proses rekrutmen: UN dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kemampuan siswa dalam proses rekrutmen ke perguruan tinggi. Dengan penghapusan UN, proses rekrutmen dapat menjadi lebih sulit.
Alternatif UN
Jika UN dihapus, maka perlu ada alternatif untuk menilai prestasi akademik siswa. Beberapa alternatif yang dapat digunakan adalah:
- Ujian akhir semester: Ujian akhir semester dapat digunakan sebagai alat untuk menilai prestasi akademik siswa.
- Ujian akhir tahun: Ujian akhir tahun dapat digunakan sebagai alat untuk menilai prestasi akademik siswa.
- Penilaian kinerja: Penilaian kinerja dapat digunakan sebagai alat untuk menilai prestasi akademik siswa.

Kesimpulan
Penghapusan UN dapat mengurangi stres siswa, tetapi juga dapat menghilangkan ukuran prestasi. Oleh karena itu, perlu ada alternatif untuk menilai prestasi akademik siswa. Alternatif tersebut harus dapat menilai kemampuan siswa secara adil dan objektif. Dalam jangka panjang, pendidikan nasional harus fokus pada peningkatan kualitas pendidikan, bukan hanya pada persiapan UN.
Saran
- Pemerintah harus membuat keputusan yang tepat: Pemerintah harus membuat keputusan yang tepat tentang penghapusan UN dan alternatifnya.
- Sekolah harus fokus pada peningkatan kualitas pendidikan: Sekolah harus fokus pada peningkatan kualitas pendidikan, bukan hanya pada persiapan UN.
- Siswa harus tetap berusaha keras: Siswa harus tetap berusaha keras untuk mencapai prestasi akademik yang tinggi.
Dalam kesimpulan, penghapusan UN dapat menjadi solusi untuk mengurangi stres siswa, tetapi juga dapat menghilangkan ukuran prestasi. Oleh karena itu, perlu ada alternatif untuk menilai prestasi akademik siswa. Dalam jangka panjang, pendidikan nasional harus fokus pada peningkatan kualitas pendidikan, bukan hanya pada persiapan UN.