“Speech is power: speech is to persuade, to convert, to compel.” Ralph Waldo Emerson.
Suara manusia adalah instrumen yang kita semua gunakan. Ini adalah suara terkuat di dunia, bahkan mungkin satu-satunya yang bisa memulai perang atau mengatakan “aku cinta kamu.” Namun, banyak situasi di mana saat kita berbicara, orang lain tidak mendengarkan. Mengapa demikian? Bagaimana cara berbicara untuk membuat perubahan di dunia? Saya ingin menyarankan beberapa kebiasaan yang harus ditinggalkan.
Tujuh Dosa Mematikan dalam Berbicara
Saya telah menyusun untuk Anda, tujuh dosa mematikan dalam berbicara. Daftar ini tidak panjang, karena menurut saya, tujuh dosa ini adalah kebiasaan besar yang bisa menjebak kita.
- Gosip: Menjelek-jelekkan orang di belakang bukanlah kebiasaan yang baik. Kita tahu bahwa orang yang bergosip juga akan bergosip tentang kita.
- Menghakimi: Sangat sulit mendengarkan seseorang jika kita merasa dihakimi oleh mereka. Ini adalah kebiasaan yang membuat percakapan menjadi tidak nyaman.
- Negatif: Terjebak dalam kebiasaan berpikir negatif membuat orang sulit mendengarkan kita. Contoh sederhana adalah mengeluhkan sesuatu secara terus-menerus.
- Mengeluh: Seni nasional di Inggris adalah mengeluh tentang cuaca, olahraga, politik, dan lain-lain. Mengeluh hanya membuat situasi menjadi lebih buruk.
- Membuat Alasan: Orang yang tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka dan melempar kesalahan kepada orang lain sulit untuk didengarkan.
- Melebih-lebihkan: Kebiasaan ini meremehkan bahasa kita. Misalnya, menyebut sesuatu yang biasa saja sebagai “sangat luar biasa” mengurangi makna kata tersebut.
- Dogmatisme: Mencampurkan fakta dengan pendapat pribadi. Ketika keduanya dicampur, pendapat kita akan terasa seperti angin lalu bagi pendengar.
Cara Positif dalam Berbicara: HAIL
Tujuh dosa tersebut adalah hal-hal yang harus kita hindari. Namun, apakah ada cara positif untuk melihatnya? Ya, ada. Saya ingin menyarankan empat landasan penting yang bisa membuat perkataan kita kuat dan mampu mengubah dunia. Landasan ini bisa kita ingat dengan singkatan “HAIL”.
- H (Honesty): Kejujuran. Jujur dengan apa yang kita katakan, serta lugas dan jelas.
- A (Authenticity): Ketulusan. Jadilah diri Anda sendiri dan berpegang pada kebenaran yang Anda yakini.
- I (Integrity): Integritas. Melakukan apa yang kita katakan dan menjadi seseorang yang bisa dipercaya.
- L (Love): Cinta. Mengharapkan kebaikan untuk orang lain. Kejujuran absolut terkadang tidak perlu diungkapkan jika bisa menyakiti, namun disampaikan dengan kasih sayang bisa lebih baik diterima.
Memanfaatkan Instrumen Suara Anda
Anda memiliki alat yang hebat dalam suara Anda. Sayangnya, alat ini jarang dimanfaatkan sepenuhnya oleh banyak orang. Mari kita lihat cara-cara untuk mengeluarkan potensi suara Anda:
Register
Suara kita memiliki berbagai register, dari falsetto hingga suara dada yang lebih berat. Menggunakan register yang tepat dapat memberikan kesan kekuatan dan otoritas.
Warna Suara
Warna suara adalah bagaimana suara Anda terdengar. Riset menunjukkan bahwa kita lebih suka mendengarkan suara yang kaya, halus, dan hangat. Latihan dengan nafas, postur, dan latihan suara dapat membantu Anda mencapai warna suara yang lebih menyenangkan.
Ritme
Ritme adalah melodi dalam berbicara yang memberikan makna tambahan. Hindari monotoni dengan mengubah ritme dan intonasi dalam percakapan Anda.
Kecepatan dan Keheningan
Variasi kecepatan dalam berbicara bisa menunjukkan gairah atau menekankan poin penting. Keheningan juga merupakan alat yang kuat dalam komunikasi, memberikan waktu untuk merenung dan menekankan pesan Anda.
Volume
Menggunakan volume secara efektif dapat menarik perhatian atau memberikan nuansa tertentu. Jangan terlalu sering berbicara dengan volume yang sama, karena bisa membuat pendengar merasa bosan.
Latihan Vokal
Sebelum berbicara, ada baiknya melakukan pemanasan vokal. Berikut enam latihan pemanasan vokal yang bisa Anda coba:
- Angkat tangan, ambil napas yang dalam, dan keluarkan dengan suara “ahhh”.
- Pemanasan bibir dengan mengatakan “ba, ba, ba”.
- Menggetarkan bibir seperti anak kecil dengan suara “brrrr”.
- Latihan lidah dengan mengatakan “la, la, la”.
- Menggulung huruf “R” dengan suara “rrrr”.
- Melakukan latihan sirene dengan suara “weeeaawww”.
Kesimpulan
Kita hidup di dunia yang berisik dan penuh gangguan. Dengan berbicara dengan keyakinan dan mendengarkan dengan sadar, kita dapat menciptakan komunikasi yang lebih baik dan bermakna. Mari kita ciptakan suara dengan sadar dan mengkonsumsi suara dengan sadar, untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan penuh pengertian.
Terima kasih.