Apakah Penghapusan Ujian Nasional Menyulitkan Proses Rekrutmen Tenaga Kerja?
Penghapusan Ujian Nasional (UN) pada tahun 2020 oleh pemerintah Indonesia telah menimbulkan perdebatan panjang di masyarakat. Salah satu isu yang paling hangat dibicarakan adalah dampak penghapusan UN terhadap proses rekrutmen tenaga kerja. Apakah penghapusan UN memang menyulitkan proses rekrutmen tenaga kerja? Mari kita bahas lebih lanjut.
Latar Belakang Penghapusan UN
Ujian Nasional (UN) telah menjadi bagian dari sistem pendidikan di Indonesia sejak tahun 2003. UN merupakan ujian yang digunakan untuk menilai kemampuan siswa setelah menyelesaikan pendidikan di tingkat SMA/MA atau SMK. Hasil UN digunakan sebagai acuan untuk menentukan kelulusan siswa dan sebagai bahan pertimbangan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
Namun, seiring waktu, beberapa kritik mengenai UN mulai muncul. Beberapa kritik tersebut antara lain adalah:
- UN hanya menilai kemampuan dasar, tidak menilai kemampuan lain seperti keterampilan, kepribadian, dan karakter.
- UN tidak dapat mengukur kemampuan siswa secara menyeluruh, karena hanya menilai beberapa mata pelajaran tertentu.
- UN hanya menjadi patokan untuk menentukan kelulusan, tidak memberikan kontribusi pada proses pembelajaran.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menghapus UN pada tahun 2020. Penghapusan UN dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada sekolah-sekolah untuk mengembangkan sistem penilaian yang lebih komprehensif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Dampak Penghapusan UN terhadap Proses Rekrutmen Tenaga Kerja
Penghapusan UN telah membuat perusahaan-perusahaan harus menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Sebelumnya, perusahaan dapat menggunakan hasil UN sebagai acuan untuk menentukan kualitas calon pegawai. Namun, dengan penghapusan UN, perusahaan harus mencari cara lain untuk menilai kemampuan calon pegawai.
Beberapa dampak penghapusan UN terhadap proses rekrutmen tenaga kerja antara lain adalah:
- Meningkatnya kesulitan dalam menilai kemampuan calon pegawai: Dengan tidak adanya UN, perusahaan harus mencari cara lain untuk menilai kemampuan calon pegawai. Hal ini dapat membuat proses rekrutmen menjadi lebih sulit dan panjang.
- Meningkatnya biaya rekrutmen: Perusahaan mungkin harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk melakukan proses rekrutmen yang lebih komprehensif, seperti melakukan tes psikologi, wawancara, dan evaluasi kemampuan lainnya.
- Meningkatnya waktu rekrutmen: Proses rekrutmen dapat menjadi lebih panjang karena perusahaan harus melakukan proses seleksi yang lebih ketat untuk menentukan kualitas calon pegawai.
Namun, beberapa perusahaan juga melihat penghapusan UN sebagai kesempatan untuk melakukan perubahan dalam proses rekrutmen mereka. Beberapa manfaat penghapusan UN antara lain adalah:
- Meningkatnya kesempatan untuk menilai kemampuan lain: Dengan tidak adanya UN, perusahaan dapat menilai kemampuan lain seperti keterampilan, kepribadian, dan karakter yang tidak dapat diukur oleh UN.
- Meningkatnya kesempatan untuk melakukan proses rekrutmen yang lebih komprehensif: Perusahaan dapat melakukan proses rekrutmen yang lebih komprehensif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Cara Mengatasi Dampak Penghapusan UN
Untuk mengatasi dampak penghapusan UN, perusahaan dapat melakukan beberapa cara berikut:
- Mengembangkan sistem penilaian yang lebih komprehensif: Perusahaan dapat mengembangkan sistem penilaian yang lebih komprehensif untuk menilai kemampuan calon pegawai.
- Menggunakan teknologi: Perusahaan dapat menggunakan teknologi untuk melakukan proses rekrutmen yang lebih efisien dan efektif.
- Mengembangkan kerja sama dengan lembaga pendidikan: Perusahaan dapat mengembangkan kerja sama dengan lembaga pendidikan untuk mendapatkan informasi tentang kualitas calon pegawai.
Kesimpulannya, penghapusan UN memang dapat menyulitkan proses rekrutmen tenaga kerja. Namun, perusahaan dapat mengatasi dampak penghapusan UN dengan mengembangkan sistem penilaian yang lebih komprehensif, menggunakan teknologi, dan mengembangkan kerja sama dengan lembaga pendidikan. Dengan demikian, perusahaan dapat menentukan kualitas calon pegawai yang lebih baik dan meningkatkan kesempatan untuk mencapai kesuksesan.
Referensi
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 43 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2019 tentang Ujian Nasional.
- Kompas. (2020). Penghapusan Ujian Nasional, Apa Dampaknya terhadap Proses Rekrutmen?
- Detik.com. (2020). Penghapusan UN, Perusahaan Harus Siapkan Strategi Baru untuk Rekrutmen.
Dengan demikian, artikel ini telah menjelaskan dampak penghapusan UN terhadap proses rekrutmen tenaga kerja dan beberapa cara untuk mengatasi dampak tersebut.