Anda mungkin berpikir multitasking adalah cara efektif untuk menyelesaikan lebih banyak pekerjaan. Faktanya, ini justru sebaliknya: multitasking adalah cara pasti untuk menyelesaikan lebih sedikit pekerjaan dengan benar. Saat ini, mungkin Anda sedang menonton video ini sambil menjelajah internet, menonton berita di TV, atau bahkan menyikat gigi. Namun, multitasking adalah sebuah kebohongan yang banyak orang terima sebagai cara yang efisien untuk bekerja, padahal sebenarnya, ini tidak efektif sama sekali.
Multitasking: Fakta atau Mitos?
Multitasking telah menjadi begitu umum sehingga orang merasa harus melakukannya. Lebih dari 6 juta halaman web menawarkan tips tentang cara multitasking, dan banyak situs karir mencantumkannya sebagai keterampilan yang harus dimiliki. Namun, penelitian menunjukkan bahwa multitasking sebenarnya membuat kita kurang efisien dan lebih sering gagal dalam mencapai hasil yang diinginkan.
Mengapa demikian? Ini karena otak kita tidak dirancang untuk memproses banyak tugas secara bersamaan. Ketika kita berpikir sedang multitasking, sebenarnya kita hanya dengan cepat beralih perhatian dari satu tugas ke tugas lain. Proses ini memerlukan waktu dan energi yang menyebabkan penurunan kecepatan, akurasi, dan efektivitas.
Residual Attention: Efek Multitasking yang Tidak Disadari
Menurut penelitian oleh Villeroy, seorang profesor bisnis di Universitas Minnesota, multitasking menciptakan apa yang disebut sebagai “residual attention” atau sisa perhatian. Saat kita beralih dari satu tugas ke tugas lain, sebagian perhatian kita masih tertahan pada tugas sebelumnya. Ini menyebabkan penurunan fokus dan kinerja pada tugas yang sedang kita kerjakan.
Misalnya, bayangkan Anda sedang menulis artikel untuk pekerjaan Anda dan tiba-tiba salah satu rekan kerja datang untuk mendiskusikan masalah bisnis. Ketika Anda kembali menulis, fokus Anda akan tetap terbagi karena sebagian dari perhatian Anda masih memikirkan interaksi sebelumnya. Sebuah studi di Microsoft menemukan bahwa setelah disela oleh email, karyawan membutuhkan waktu 15 menit untuk kembali fokus, baik mereka membalas email tersebut atau tidak.
Ilusi Efisiensi dalam Multitasking
Gambar berikut ini membantu Anda memvisualisasikan masalah dengan lebih baik. Tanpa interupsi, alur kerja Anda akan terlihat lancar. Namun, ketika perhatian Anda terganggu, pertama-tama Anda harus beralih dan kemudian harus mengorientasikan diri kembali pada tugas yang Anda tinggalkan. Biaya waktu tambahan ini dapat berkisar dari peningkatan 25% hingga lebih dari 100% untuk tugas yang sangat rumit.
Penelitian juga menunjukkan bahwa orang-orang yang paling percaya diri dengan kemampuan multitasking mereka sebenarnya adalah yang paling buruk dalam melakukannya. Pada musim panas 2009, Clifford Nass, seorang profesor di Universitas Stanford, menemukan bahwa orang yang sering melakukan multitasking berkinerja lebih buruk dalam segala hal, meskipun mereka meyakinkan diri mereka sendiri dan orang lain bahwa mereka hebat dalam hal itu.
Fokus pada Satu Tugas: Kunci Efisiensi
Orang sebenarnya dapat melakukan dua hal sekaligus jika salah satu tugas tersebut tidak memerlukan perhatian sadar. Misalnya, berjalan sambil berbicara atau mengunyah permen karet sambil membaca peta. Namun, saat tugas memerlukan perhatian penuh, otak kita tidak dapat memproses dua hal sekaligus. Ini karena sistem sadar otak kita tidak dapat memproses banyak tugas secara paralel, berbeda dengan sistem otomatis.
Ketika kita mengemudi di jalan yang tenang, kita masih bisa mengobrol dengan penumpang. Namun, jika tiba-tiba ada mobil yang berhenti di depan kita, mengemudi membutuhkan perhatian sadar, dan kita tidak dapat mengobrol dengan aman pada saat yang sama. Inilah mengapa satu dari setiap lima kecelakaan serius disebabkan oleh perhatian pengemudi yang teralihkan.
Mengapa Kita Masih Mencoba Melakukan Multitasking?
Masyarakat kita berharap pilot dan ahli bedah untuk fokus sepenuhnya pada pekerjaan mereka. Mengapa kita tidak menerapkan prinsip yang sama pada diri kita sendiri? Berhentilah berpikir bahwa multitasking lebih efisien karena itu tidak benar. Fokus pada satu hal pada satu waktu, dan Anda akan melihat peningkatan produktivitas dan kualitas kerja Anda.
Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga Anda dapat menerapkan pengetahuan ini dan menjadi lebih baik dari hari ke hari. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini jika Anda merasa bermanfaat dan tinggalkan komentar jika Anda ingin melihat lebih banyak artikel seperti ini.