Ki Hadjar Dewantara: Pemikiran Pendidikan Yang Membumi Dan Membebaskan

Maria Montessori: Pendidik Italia yang Mengubah Paradigma Pendidikan Anak

Ki Hadjar Dewantara: Pemikiran Pendidikan yang Membumi dan Membebaskan

Ki Hadjar Dewantara: Pemikiran Pendidikan yang Membumi dan Membebaskan

Ki Hadjar Dewantara adalah salah satu tokoh pendidikan terpenting di Indonesia. Ia lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta dan meninggal pada tanggal 26 April 1959. Selama hidupnya, Ki Hadjar Dewantara berdedikasi untuk memajukan pendidikan di Indonesia dan menjadi salah satu pendiri Perguruan Taman Siswa, sebuah sekolah yang berfokus pada pendidikan yang membumi dan membebaskan.

Latar Belakang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Pada awal abad ke-20, Indonesia masih berada di bawah kolonialisme Belanda. Sistem pendidikan yang ada saat itu sangat terbatas dan hanya dapat diakses oleh kalangan elite. Ki Hadjar Dewantara menyadari bahwa pendidikan adalah kunci untuk memajukan masyarakat Indonesia dan membebaskan bangsa dari penjajahan. Ia berpendapat bahwa pendidikan harus dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat, tidak hanya oleh yang kaya dan berkuasa.

Pemikiran Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Pemikiran pendidikan Ki Hadjar Dewantara dapat diringkas menjadi beberapa prinsip utama:

  1. Pendidikan yang Membumi: Ki Hadjar Dewantara percaya bahwa pendidikan harus berkaitan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Ia berpendapat bahwa pendidikan yang terlalu teoritis dan tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat akan gagal mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang produktif dan mandiri.
  2. Pendidikan yang Membebaskan: Ki Hadjar Dewantara percaya bahwa pendidikan harus dapat membebaskan siswa dari penjajahan dan mempersiapkan mereka untuk menjadi warga negara yang mandiri dan dewasa. Ia berpendapat bahwa pendidikan harus dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan kritis dan analitis, sehingga mereka dapat berpikir secara independen dan membuat keputusan yang tepat.
  3. Pendidikan yang Berpihak pada Rakyat: Ki Hadjar Dewantara percaya bahwa pendidikan harus berpihak pada rakyat dan tidak hanya berpihak pada elit. Ia berpendapat bahwa pendidikan harus dapat membantu masyarakat yang kurang beruntung untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kesejahteraan hidup.

Pengembangan Perguruan Taman Siswa

Pada tahun 1922, Ki Hadjar Dewantara mendirikan Perguruan Taman Siswa, sebuah sekolah yang berfokus pada pendidikan yang membumi dan membebaskan. Sekolah ini didirikan dengan tujuan untuk mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang produktif dan mandiri. Perguruan Taman Siswa menggunakan metode pembelajaran yang inovatif dan partisipatif, sehingga siswa dapat belajar secara aktif dan mandiri.

Warisan Ki Hadjar Dewantara

Warisan Ki Hadjar Dewantara dalam dunia pendidikan sangatlah besar. Ia telah mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menjadi warga negara yang mandiri dan produktif. Pemikiran pendidikannya yang membumi dan membebaskan telah menjadi inspirasi bagi banyak pendidik dan pejabat pendidikan di Indonesia.

Kesimpulan

Ki Hadjar Dewantara adalah tokoh pendidikan yang sangat penting di Indonesia. Pemikiran pendidikannya yang membumi dan membebaskan telah menjadi inspirasi bagi banyak pendidik dan pejabat pendidikan di Indonesia. Warisan Ki Hadjar Dewantara dalam dunia pendidikan sangatlah besar dan akan terus menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang.

Referensi

  • Dewantara, K. H. (1923). Karya Ki Hadjar Dewantara. Yogyakarta: Taman Siswa.
  • Supriyanto, Y. (2015). Ki Hadjar Dewantara: Biografi dan Pemikiran Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Universitas Gadjah Mada.
  • Ki Hadjar Dewantara: Pemikiran Pendidikan yang Membumi dan Membebaskan

  • Suryadi, A. (2012). Ki Hadjar Dewantara dan Perguruan Taman Siswa. Yogyakarta: Taman Siswa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *