Mawlana Jalaluddin Balkhi, atau yang lebih dikenal sebagai Rumi, adalah seorang Sufi dan penyair terkenal dari Persia yang hidup pada abad ke-13 Masehi. Ia lahir pada tahun 1207 Masehi di Balkh, sebuah kota kuno di Afganistan hari ini, dan meninggal pada tahun 1273 Masehi di Konya, Turki. Meskipun telah berlalu lebih dari 700 tahun sejak kematiannya, ajaran Rumi tentang cinta ilahi dan pendidikan spiritual masih sangat berpengaruh hingga kini.
Rumi lahir dalam sebuah keluarga yang terpelajar dan religius. Ayahnya, Bahauddin Walad, adalah seorang teolog dan pengajar yang terkemuka pada masa itu. Rumi kecil sering mendengarkan ceramah ayahnya dan membaca kitab-kitab suci, sehingga ia memiliki pengetahuan yang luas tentang agama dan filsafat.
Namun, Rumi tidak hanya mempelajari agama dan filsafat secara teoritis. Ia juga mengalami perubahan besar dalam hidupnya saat ayahnya meninggal dunia. Rumi yang masih muda itu merasa kehilangan besar dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang kehidupan dan kematian.
Rumi kemudian bertemu dengan seorang sufi bernama Shams al-Din al-Tabrīzī, yang menjadi gurunya dan mentor spiritual. Shams al-Din adalah seorang yang bijaksana dan memiliki pengetahuan yang dalam tentang cinta ilahi dan pendidikan spiritual. Ia mengajarkan Rumi tentang pentingnya memurnikan hati dan jiwa untuk mencapai kebijaksanaan dan kedekatan dengan Tuhan.
Pertemuan Rumi dengan Shams al-Din menjadi titik balik dalam hidupnya. Ia mulai menulis puisi dan lagu-lagu spiritual yang mengungkapkan cintanya kepada Tuhan dan kekagumannya atas keindahan alam. Puisi-puisi Rumi menjadi sangat terkenal dan dihargai di seluruh dunia Islam, serta menjadi salah satu sumber inspirasi bagi para sufi dan penyair lainnya.
Ajaran Rumi tentang cinta ilahi dan pendidikan spiritual dapat diringkas dalam beberapa poin berikut:
- Cinta ilahi: Rumi percaya bahwa cinta ilahi adalah sumber dari segala kebaikan dan keindahan. Ia mengajarkan bahwa cinta ilahi dapat membawa manusia ke dalam keadaan yang lebih tinggi dan lebih mulia.
- Pemurnian hati: Rumi percaya bahwa hati manusia harus dipurnikan dari segala kekotoran dan noda untuk dapat mencapai kebijaksanaan dan kedekatan dengan Tuhan.
- Pendidikan spiritual: Rumi percaya bahwa pendidikan spiritual adalah proses yang berkelanjutan dan memerlukan dedikasi dan kesabaran. Ia mengajarkan bahwa pendidikan spiritual dapat membantu manusia mencapai kebijaksanaan dan kedekatan dengan Tuhan.
- Kehidupan yang sederhana: Rumi percaya bahwa kehidupan yang sederhana adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan dan kedamaian. Ia mengajarkan bahwa manusia harus melepaskan diri dari segala kesenangan duniawi dan fokus pada kehidupan spiritual.
Ajaran Rumi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam sejarah sufisme dan kebudayaan Islam. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh terpenting dalam perkembangan sufisme dan menjadi inspirasi bagi para sufi dan penyair lainnya.
Pada abad ke-13, Rumi mendirikan sebuah perkumpulan sufisme yang dikenal sebagai Mevleviyye di Konya, Turki. Perkumpulan ini menjadi pusat kegiatan sufisme dan pendidikan spiritual, dan masih beroperasi hingga kini.
Selain itu, ajaran Rumi juga memiliki pengaruh yang luas dalam kebudayaan Barat. Ia menjadi salah satu sumber inspirasi bagi para penyair dan filsuf Barat, seperti Johann Wolfgang von Goethe dan Friedrich Nietzsche.
Dalam beberapa dekade terakhir, ajaran Rumi telah menjadi sangat populer di seluruh dunia. Buku-buku puisinya telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, dan lagu-lagu spiritualnya telah menjadi soundtrack untuk film-film dan iklan-iklan.
Dalam kesimpulan, Mawlana Jalaluddin Balkhi (Rumi) adalah seorang sufi dan penyair terkenal dari Persia yang hidup pada abad ke-13 Masehi. Ajarannya tentang cinta ilahi dan pendidikan spiritual masih sangat berpengaruh hingga kini. Melalui puisi-puisinya yang indah dan ajarannya yang bijaksana, Rumi telah membantu manusia mencapai kebijaksanaan dan kedekatan dengan Tuhan selama berabad-abad.
Rumi memang telah meninggal dunia, tetapi ajarannya dan puisi-puisinya masih hidup dan menjadi inspirasi bagi manusia di seluruh dunia. Seperti yang ia tulis dalam salah satu puisinya:
"Kematian hanyalah awal dari kehidupan baru,
Kematian hanyalah pintu yang membuka jalan ke surga."
Rumi memang telah meninggalkan warisan yang besar, tetapi warisan itu tidak hanya tentang puisi-puisinya, tetapi juga tentang ajarannya yang bijaksana dan kehidupannya yang luar biasa.