Pelajaran Hidup dari Marcus Aurelius yang Terkandung dalam Filosofi Teras
Marcus Aurelius Antoninus Augustus, atau lebih dikenal sebagai Marcus Aurelius, adalah seorang Kaisar Romawi yang memerintah dari tahun 161 hingga 180 Masehi. Meskipun dia terlahir sebagai orang kaya dan berkuasa, namun hidupnya tidaklah mudah. Dia menghadapi banyak tantangan dan kesulitan, termasuk perang, wabah penyakit, dan kesulitan internal. Namun, tidak seperti banyak orang lain yang mungkin akan terjebak dalam korupsi dan kekuasaan, Marcus Aurelius justru menggunakan waktu-waktunya untuk memikirkan tentang hidup dan tujuan manusia.
Hasil dari refleksi dan pemikiran Marcus Aurelius adalah karya tulis yang terkenal, "Meditasi" (dalam bahasa Yunani, τα εις εαυτόν, atau "Pemikiran-pemikiran kepada Diri Sendiri"). Karya tulis ini adalah kumpulan catatan-catatan pribadi yang ditulis selama Marcus Aurelius berada di medan perang, dan merupakan salah satu karya tulis filosofis terpenting yang pernah ditulis.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi beberapa pelajaran hidup yang terkandung dalam filosofi teras Marcus Aurelius, yang masih relevan hingga hari ini.
1. Menghadapi Tantangan dengan Tenang
Marcus Aurelius memiliki filosofi bahwa hidup ini penuh dengan tantangan dan kesulitan. Namun, dia tidak membiarkan hal-hal tersebut membuatnya menjadi takut atau cemas. Sebaliknya, dia menggunakan waktu-waktunya untuk mempersiapkan diri dan menghadapi tantangan dengan tenang.
"Janganlah biarkan kebingunganmu membuatmu kalah sebelum pertempuran bahkan dimulai," tulis Marcus Aurelius dalam Meditasi. "Hidup ini tidak sulit, tetapi kita menjadikannya sulit dengan pikiran-pikiran kita sendiri."
Apa yang dapat kita pelajari dari filosofi ini? Bahwa hidup ini memang penuh dengan tantangan, tetapi kita tidak perlu membiarkan hal-hal tersebut membuat kita menjadi takut atau cemas. Kita dapat menggunakan waktu-waktunya untuk mempersiapkan diri dan menghadapi tantangan dengan tenang.
2. Fokus pada Hal-hal yang Dapat Dikendalikan
Marcus Aurelius memiliki filosofi bahwa kita tidak dapat mengendalikan segala sesuatu dalam hidup ini. Namun, kita dapat mengendalikan bagaimana kita merespon terhadap situasi-situasi yang tidak dapat kita kendalikan.
"Janganlah cemas tentang hal-hal yang tidak dapat kamu kendalikan," tulis Marcus Aurelius dalam Meditasi. "Fokuslah pada hal-hal yang dapat kamu kendalikan, dan biarkan sisanya terjadi dengan sendirinya."
Apa yang dapat kita pelajari dari filosofi ini? Bahwa kita tidak perlu membuang waktu-waktunya untuk cemas tentang hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan. Sebaliknya, kita dapat fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, dan biarkan sisanya terjadi dengan sendirinya.
3. Menghargai Kehidupan yang Sederhana
Marcus Aurelius memiliki filosofi bahwa kehidupan yang sederhana adalah kehidupan yang paling bahagia. Dia percaya bahwa kita tidak perlu memiliki banyak harta dan kekayaan untuk merasa bahagia.
"Kehidupan yang sederhana adalah kehidupan yang paling bahagia," tulis Marcus Aurelius dalam Meditasi. "Kita tidak perlu memiliki banyak harta dan kekayaan untuk merasa bahagia. Yang kita butuhkan adalah hati yang damai dan pikiran yang jernih."
Apa yang dapat kita pelajari dari filosofi ini? Bahwa kita tidak perlu memiliki banyak harta dan kekayaan untuk merasa bahagia. Yang kita butuhkan adalah hati yang damai dan pikiran yang jernih.
4. Mengembangkan Kemandirian
Marcus Aurelius memiliki filosofi bahwa kemandirian adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup. Dia percaya bahwa kita harus dapat mengambil keputusan-keputusan sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.
"Janganlah biarkan orang lain menentukan apa yang kamu harus lakukan," tulis Marcus Aurelius dalam Meditasi. "Kamu harus dapat mengambil keputusan-keputusan sendiri dan tidak tergantung pada orang lain."
Apa yang dapat kita pelajari dari filosofi ini? Bahwa kita harus dapat mengambil keputusan-keputusan sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Kita harus dapat mengembangkan kemandirian dan tidak membiarkan orang lain menentukan apa yang kita harus lakukan.
5. Menghadapi Kematian dengan Tenang
Marcus Aurelius memiliki filosofi bahwa kematian adalah bagian alami dari hidup. Dia percaya bahwa kita harus dapat menghadapi kematian dengan tenang dan tidak takut.
"Kematian bukanlah akhir dari hidup," tulis Marcus Aurelius dalam Meditasi. "Kematian adalah bagian alami dari hidup. Kita harus dapat menghadapi kematian dengan tenang dan tidak takut."
Apa yang dapat kita pelajari dari filosofi ini? Bahwa kematian adalah bagian alami dari hidup. Kita harus dapat menghadapi kematian dengan tenang dan tidak takut.
Kesimpulan
Marcus Aurelius adalah seorang filosof yang memiliki banyak pelajaran hidup yang dapat kita pelajari. Filosofi-filosofinya tentang menghadapi tantangan dengan tenang, fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan, menghargai kehidupan yang sederhana, mengembangkan kemandirian, dan menghadapi kematian dengan tenang masih relevan hingga hari ini.
Dengan mempelajari filosofi-filosofi Marcus Aurelius, kita dapat menjadi orang yang lebih kuat, lebih bijak, dan lebih bahagia. Kita dapat menghadapi tantangan-tantangan hidup dengan tenang, fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, dan mengembangkan kemandirian untuk mencapai kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup.
Referensi
- Marcus Aurelius. Meditasi.
- Epictetus. Enchiridion.
- Seneca. Surat-surat Moral kepada Lucilius.
Catatan
Artikel ini ditulis berdasarkan pada karya tulis "Meditasi" oleh Marcus Aurelius, serta karya tulis-karya tulis lainnya yang relevan. Artikel ini bertujuan untuk menyajikan pelajaran-pelajaran hidup dari Marcus Aurelius secara sederhana dan dapat dipahami oleh pembaca awam.
Buat yang ingin Download Buku Filosofi Teras, bisa dengan link berikut,