Rosalind Franklin: Peran Tersembunyi Dalam Penemuan Struktur DNA

Jane Goodall: Penelitian Revolusioner tentang Simpanse dan Konservasi Alam

Rosalind Franklin: Peran Tersembunyi dalam Penemuan Struktur DNA

Rosalind Franklin: Peran Tersembunyi dalam Penemuan Struktur DNA

Penemuan struktur DNA (Asam Deoksiribonukleat) pada tahun 1953 oleh James Watson dan Francis Crick merupakan salah satu temuan terbesar dalam sejarah sains. Namun, ada seorang ilmuwan lain yang berperan penting dalam penemuan ini, namun sering kali terlupakan. Dia adalah Rosalind Franklin, seorang ahli kimia Inggris yang berkontribusi besar pada pemahaman struktur DNA. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat peran Rosalind Franklin dalam penemuan struktur DNA dan bagaimana sumbangannya sering kali diabaikan.

Latar Belakang Rosalind Franklin

Rosalind Franklin lahir pada tanggal 25 Juli 1920 di London, Inggris. Ayahnya, Ellis Franklin, adalah seorang bankir dan ibunya, Muriel Waley, adalah seorang ibu rumah tangga. Rosalind memiliki dua saudara laki-laki, David dan Colin. Keluarga Franklin adalah keluarga yang kaya dan terdidik, namun mereka juga memiliki pendirian kuat tentang peran wanita dalam masyarakat. Ayah Rosalind ingin agar putrinya menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik dan tidak memiliki karir akademik.

Namun, Rosalind memiliki minat yang kuat dalam ilmu pengetahuan dan matematika sejak usia muda. Dia bersekolah di St. Mary’s School di Ascot dan kemudian melanjutkan studinya di Universitas Cambridge, di mana dia menerima gelar sarjana dalam bidang kimia pada tahun 1941. Selama Perang Dunia II, Rosalind bekerja di Laboratorium Penelitian pada Badan Bahan Bakar Britania Raya, di mana dia melakukan penelitian tentang sifat-sifat bahan bakar.

Karir Ilmiah Rosalind Franklin

Setelah perang, Rosalind melanjutkan studinya di Laboratorium Cavendish di Universitas Cambridge, di mana dia bekerja di bawah bimbingan John Randall. Di sana, dia memulai penelitiannya tentang struktur protein dan DNA menggunakan teknik difraksi sinar-X. Pada tahun 1951, Rosalind pindah ke Laboratorium Biokimia di Universitas London, di mana dia bekerja di bawah bimbingan John Randall lagi.

Di Laboratorium Biokimia, Rosalind melakukan penelitian tentang struktur DNA menggunakan teknik difraksi sinar-X. Dia berhasil mengambil foto difraksi sinar-X yang sangat tajam dari DNA, yang kemudian dikenal sebagai "Foto 51". Foto ini menunjukkan bahwa struktur DNA memiliki pola spiral yang sangat teratur.

Peran Rosalind Franklin dalam Penemuan Struktur DNA

Pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick sedang bekerja pada model struktur DNA di Laboratorium Cavendish. Mereka menggunakan data difraksi sinar-X yang dikumpulkan oleh Rosalind Franklin, serta data lainnya yang dikumpulkan oleh Maurice Wilkins, untuk membangun model struktur DNA. Namun, mereka tidak memiliki akses langsung ke foto difraksi sinar-X yang diambil oleh Rosalind.

Watson dan Crick menggunakan data difraksi sinar-X yang dikumpulkan oleh Rosalind untuk membangun model struktur DNA yang terkenal, yang menunjukkan bahwa struktur DNA memiliki pola spiral ganda. Mereka menerbitkan paper tentang penemuan mereka pada tahun 1953, di mana mereka menyebutkan bahwa mereka menggunakan data difraksi sinar-X yang dikumpulkan oleh Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins.

Namun, peran Rosalind Franklin dalam penemuan struktur DNA sering kali diabaikan. Pada saat itu, dia tidak memiliki akses ke laboratorium yang sama dengan Watson dan Crick, dan dia tidak memiliki kesempatan untuk mempublikasikan hasil penelitiannya sendiri. Bahkan, foto difraksi sinar-X yang diambil oleh Rosalind, "Foto 51", tidak dimaksudkan untuk dibagikan dengan Watson dan Crick.

Warisan Rosalind Franklin

Rosalind Franklin meninggal pada tahun 1958 karena kanker ovarium. Pada saat itu, dia masih berusia 37 tahun. Meskipun peranannya dalam penemuan struktur DNA sering kali diabaikan, dia tetap dikenal sebagai salah satu ilmuwan paling penting abad ke-20.

Pada tahun 2003, untuk memperingati ulang tahun ke-50 penemuan struktur DNA, Royal Society menerbitkan sebuah edisi khusus dari jurnal Nature yang menyoroti peran Rosalind Franklin dalam penemuan tersebut. Edisi ini berjudul "Rosalind Franklin dan Penemuan Struktur DNA".

Pada tahun 2013, Google menghormati Rosalind Franklin dengan sebuah doodle yang menunjukkan dia sedang bekerja di laboratorium. Doodle ini merupakan salah satu cara untuk mengenang warisan Rosalind Franklin dan perannya dalam penemuan struktur DNA.

Kesimpulan

Rosalind Franklin adalah seorang ilmuwan yang berperan penting dalam penemuan struktur DNA. Meskipun peranannya sering kali diabaikan, dia tetap dikenal sebagai salah satu ilmuwan paling penting abad ke-20. Warisannya sebagai seorang ilmuwan yang berdedikasi dan berprestasi tinggi tetap dihormati hingga saat ini.

Artikel ini dimaksudkan untuk mengenang peran Rosalind Franklin dalam penemuan struktur DNA dan untuk memberikan penghormatan kepada seorang ilmuwan yang sangat berdedikasi dan berprestasi tinggi. Semoga artikel ini dapat memotivasi generasi muda untuk mengejar impian mereka dan menjadi ilmuwan yang berdedikasi dan berprestasi tinggi seperti Rosalind Franklin.

Rosalind Franklin: Peran Tersembunyi dalam Penemuan Struktur DNA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *